Bila Terpaksa Hutang, Perhatikan Saran Ini
Selalu ingat aturan #3 “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah”
Terpaksa berhutang?. Bisa saja terjadi, benar-benar butuh uang. Misalnya anak sakit mendadak sementara anda tidak punya uang berobat. Saat mau bayar sekolah sementara anda belum ada uang, ini bisa disebut hutang terpaksa. Asalkan, anda memang sudah melakukan pengelolan keuangan yang baik. Tapi kalau anda salah dalam mengelola keuangan kemudian saat anda butuh untuk keadaan darurat, maka ini bukan hutang kepepet. Itu hutang akibat kesalahan anda, kelalaian dalam mengelola keuangan! Kalau ini yang terjadi, sesungguhnya anda tidak pantas berhutang!
Bagi pengusaha, kapan boleh berhutang tanpa riba?
- Saat bisnis mulai tumbuh. Ketika bisnis sudah jalan dan terlihat prospeknya. Bukan saat mulai bisnis.
- Pada saat memulai bisnis, gunakan investor dengan sistem bagi hasil. Atau bisa menggunakan dana dari CSR (corporate social responsibility) perusahaan, yang sifatnya hibah atau pinjaman tanpa bunga.
- Jangan berhutang saat bisnis menurun karena bisa menimbulkan financing panic. Bahayanya saat financing panic, banyak orang nekat meneruskan pembayaran hutang (meski dengan berhutang lagi) dengan tujuan menjaga integritas. Takut kolektibilitasnya (kualitas kredit) dalam catatan bank dan BI turun menjadi golongan bermasalah/macet (golongan 3,4,5).
- Jangan membiayai biaya operasional perusahaan dengan hutang. Jika ini yang terjadi, bisnis akan ambruk tidak mampu membayar hutangnya.
Secara umum, hal-hal yang harus anda perhatikan sebelum berhutang.
- Niat Baik
Jangan pernah sekali-kali berniat tidak membayar hutang (ngemplang), karena selain dipertanggung jawabkan di akhirat, di dunia pun anda banyak menemukan kesulitan. Kalau pun si pemilik uang (kreditur) tidak melakukan perlawanan, nama baik anda akan tercemar, banyak orang tidak akan percaya lagi pada Anda. Masalah uang dan hutang ini sangat sensitif, sehingga perbuatan jelek Anda akan cepat menyebar ke berbagai kalangan.
Islam mengajarkan agar hutang segera dilunasi. Islam juga menganjurkan berdo’a agar kita diberikan kemudahan membayar hutang. Baginda Rasulullah mengajarkan kepada umatnya supaya berdoa agar dilepaskan dari hutang:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu daripada dosa dan hutang.” Lalu baginda ditanya: “Mengapa engkau sering meminta perlindungan daripada hutang, wahai Rasulullah?” Baginda menjawab: “Jika seseorang berhutang, apabila berbicara dia dusta, apabila berjanji dia mengingkari.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari, 1/214).
Banyak lho, orang berhutang dengan niat tidak membayar. Mereka lupa sabda nabi SAW:
“Barang siapa meminjam harta orang lain dengan niat ingin mengembalikannya, Allah akan mengembalikan pinjaman itu, namun siapa yang meminjamnya dengan niat ingin merugikannya, Allah akan merugikannya.” (Riwayat Al-Bukhari, 2/83).
Budaya suka hutang berpotensi menyebabkan seseorang menjadi muflis (bangkrut) di akhirat. Sekiranya mereka tidak dapat melunaskan hutang didunia, mereka akan dituntut membayarnya di akhirat.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW, bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang Muflis? ” Sahabat-sahabat Baginda menjawab: “Orang Muflis di antara kami, ya Rasulullah ialah orang yang tidak ada uang dan tidak ada harta benda;” Nabi SAW., bersabda: “Sebenarnya orang Muflis dari kalangan umatku ialah orang yang datang pada hari qiamat membawa pahala sholat, puasa dan zakat, sedangkan mereka datang dengan kesalahan memaki, orang ini banyak menuduh, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, memukul orang; maka kelak akan diambil dari amal kebajikannya untuk diberi kepada orang ini dan orang itu; kemudian kiranya telah habis amal kebajikannya sebelum habis dibayar kesalahan-kesalahan yang ditanggungnya, maka akan diambil pula dari kesalahan-kesalahan orang yang dianiayanya dan akan ditimpakan ke atasnya, kemudian ia dilemparkan ke dalam Neraka”
Mau manage uang dengan baik dan hutang lunas? baca buku Bebas Hutang Cara Taiichii
Semoga Bermanfaat 🙂